Kamis, 29 Desember 2016

Demam Telolet

Sejumlah agen bus di Kota Semarang menyatakan mewabahnya “Om telolet” berpengaruh besar pada tingkat keterisian penumpang. Gunawan, petugas agen bus PO Selamet di Krapyak, Kota Semarang, mengatakan, sejak ada wabah telolet beberapa bulan terakhir, penumpang bus meningkat.

Menurut Gunawan, banyak penumpang yang hendak membeli tiket mencari bus yang ada klakson teloletnya. “Apalagi penumpang yang membawa anak, pasti mereka tanya itu (telolet),” kata Gunawan yang ditemui Tempo, Rabu malam, 21 Desember 2016.

Penumpang yang gemar naik bus telolet biasanya berangkat keluarganya. Gunawan menyatakan armada bus yang dipasang klakson telolet selalu laris.

Adapun armada yang tidak ada klakson teloletnya, menurut Gunawan, tingkat keterisian penumpangnya biasa-biasa saja atau tidak mengalami peningkatan. “Telolet itu juga bagian dari strategi menarik penumpang, karena banyak penumpang yang mencari telolet,” ucapnya.

Karena itulah, saat ini, PO Bus Selamet masih terus mengupayakan agar busnya dipasangi klakson telolet. Saat ini, bus Selamet yang dipasangi klakson telolet baru sebagian. Adapun PO lain yang busnya juga dipasangi klakson telolet antara lain PO Haryanto, PO Shantika, dan PO Bejeu.

Gunawan menyatakan klakson telolet memang mengasyikkan. Suara klakson itu tidak mengagetkan, tapi justru memberi hiburan. Hal ini berbeda dengan suara klakson sebelum-sebelumnya yang ketika dibunyikan justru mengagetkan pengguna jalan lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar